|
| Ilustrasi SKK Migas. |
Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memperkirakan investasi hulu migas ke depan akan terus berkembang.
Pasalnya hingga tahun 2027 terdapat 42 proyek primer dengan total investasi US$ 43,3 miliar dan proyeksi pendapatan kotor sebesar US$ 20 miliar
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto berkata total produksi menurut 42 proyek tadi akan membuat 1,1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD), yang mencakup produksi minyak sebesar 92,1 ribu barel per hari (BOPD) & gas sebanyak 6,1 miliar kaki kubik per hari. Empat di antaranya adalah proyek strategis nasional (PSN) hulu migas.
"Prioritas buat menaikkan produksi migas demi memenuhi konsumsi migas domestik yg semakin semakin tinggi," ujarnya di tempat kerja SKK Migas, Kamis (23/10/2019).
Peningkatan kapasitas nasional bukan hanya menggunakan mendukung kebutuhan tenaga, namun juga dengan melakukan efisiensi porto & imbas berganda atau multiplier effect yg mampu mendukung perekonomian wilayah & nasional. Tingkat komponen pada negeri (TKDN) industri hulu Migas hingga awal Oktober 2019 mencapai angka 55 persen menurut sasaran 50 persen di tahun 2019.
Sementara itu, demi mengejar produksi 1 juta barel per hari (bopd) tahun 2030, SKK Migas menerapkan empat strategi jangka panjang. Pertama, mengedepankan strategi eksplorasi yang masih dan intensif. Kedua,mendorong dan mengkampanyekan penerapan enhanced oil recovery (EOR) pada lapangan mature.
Ketiga, mengakselerasi monetisasi proyek-proyek primer, sebagai akibatnya meningkatkan kecepatan potensi sumber daya sebagai lifting. Terakhir, menunda penurunan produksi alami dan mendorong peningkatan produksi.