Friday, May 8, 2020

Jubir Tim Jokowi Sebut SBY Dewa Pencitraan Indonesia

Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Jakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi- Ma'ruf Amin tidak terima menggunakan tuduhan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Ucapan Ferdinand dievaluasi tanpa dasar, menuduh Presiden Jokowi tengah melakukan pencitraan ketika memantau syarat Banten pasca tsunami melanda daerah itu.

Juru Bicara TKN Arya Sinulingga menegaskan, foto yg diunggah di media sosial itu tidak pada konteks pencitraan, lantaran sudah sebagai kebiasaan Jokowi melihat eksklusif syarat lapangan tanpa diprediksi sebelumnya.

"Apakah merogoh saat buat sendiri itu keliru? Artinya dia keliling saja, bisa saja dia melihat-lihat semua sendirian. Pengawalan berdasarkan luar, lantaran tahu kebiasaan Pak Jokowi itu ya," istilah Arya di Posko Rumah Cemara, Jakarta, Rabu, 26 Desember 2018.

Arya menyarankan, usahakan Ferdinand lebih berkaca diri sebelum berbicara. Ia menyebut, kebiasaan pencitraan berlebih tanpa substansi justru acapkali dilakukan oleh lingkup internalnya sendiri.

"Ferdinand Hutahaean itu aneh. Dia ngomong soal pencitraan. Dia lupa siapa dewa pencitraan di Indonesia ini. Siapa coba? Bosnya (Ketua Umum Demokrat). Kok ada-terdapat saja Ferdinand Hutahaean ini, apa karena baru masuk ke Demokrat, apa beliau lupa," kata Arya.

Diketahui, lewat akun twitternya, Ferdinand Hutahaean berkomentar terkait kunjungan Presiden Jokowi ke Banten pasca tsunami yang melanda wilayah itu. Bahkan Ferdinand menyebut foto Jokowi sendiri telah diatur demi pencitraan.

Dalam baris cuitannya pun, Ferdinand jua mengulang komentar akun twitter seorang yg membandingkan Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono yg jua Ketua Umum Partai Demokrat ketika menyambangi pos pengungsi korban bencana beberapa saat kemudian.

Featured Post

Trump Opens Negotiations with China

🦅 Trump Opens Negotiations with China, Rupiah Strengthens to 16,173 Photo by: Stockbit Snips Daily Market Performance 🚀 IHSG: 7,166 (-0.92...