|
| Konferensi pers bersama mengenai penembakan pada Jatinegara. (Agung Pambudhy/detikcom) |
Jakarta - Tim adonan TNI & Polri menemukan total 9 selongsong peluru di lokasi penembakan Serda Jhoni. Padahal hanya empat peluru yg kena pada mobil yang dikendarai Letkol Dono Kuspriyanto. Lima peluru sisanya diduga dari menurut pistol Serda Jhoni Risdianto.
Kapendam Jaya kol (Inf) Kristomei Sianturi mengungkapkan pelaku Serda Jhoni menembak Letnan Kolonel Dono Kuspriyanto sebanyak empat kali. Dua tembakan pada antaranya tepat tentang tubuh sampai korban mangkat dunia.
"Dua tembakan pada depan, lalu tunggangan korban masih terus melaju dan ditembak lagi sang pelaku, 2 tembakan di belakang. Korban mati dunia di TKP menggunakan dua luka tembakan yang pertama pada pelipis, kemudian yang kedua terdapat pada punggung tembus ke perut," ujarnya ketika dihubungi detikcom, Rabu (26/12/2018).
Keempat peluru itu, kentara Kristomei, ditemukan di mobil korban. Tetapi, menurut olah TKP, beliau menyebut jumlah selongsong yang ditemukan di lebih kurang lokasi sebanyak 9 buah.
"Kita selidiki. Yang kentara bukti di kendaraan beroda empat itu ada empat peluru, kemudian memang ketemunya 9 selongsong, limanya lagi ditembakkan ke mana kita nggak memahami. Ketemunya sembilan," pungkasnya.
Dugaan sementara, Serda Jhoni mengeluarkan tembakannya sebanyak 9 kali. Tetapi pihaknya masih menilik ke mana lima peluru lain.
"Tapi selongsongnya kita temukan ada 9 butir, berarti kan logikanya beliau nembak 9 kali. Nah, ya sudah ad interim ini sedang penyelidikan kemana 5 peluru itu," tutur Kristomei.
Sebelumnya, Letkol Dono sendiri mangkat ditembak pada daerah Jatinegara, Jakarta Timur, pada Selasa (25/12) sekitar pukul 23.30 WIB. Saat itu Dono tengah mengendarai kendaraan beroda empat dinasnya.