|
| Ilustrasi. (Istockphoto/Dilok Klaisataporn) |
Jakarta - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China dinilai membawa keuntungan bagi bisnis produk perikanan di Indonesia. Permintaan komoditas laut yang semula masuk ke pasar Amerika Serikat (AS) tak lagi diminati, dan tergantikan oleh komoditas asal Indonesia.
Dikutip dari Antara, platform dagang perikanan via daring (online) Aruna menyebut telah kebanjiran permintaan menurut Korea Selatan (Korsel) karena imbas perang dagang tersebut. Aruna menyebut produk yg paling poly dicari merupakan kepiting dan lobster.
Selain Korea Selatan, Aruna juga menerima permintaan menurut China & beberapa negara Asia Tenggara seperti Thailand & Vietnam.
"Dampak perang dagang itu berpengaruh terhadap permintaan produk perikanan. Jadi, kalau ditinjau, beberapa produk perikanan yg umumnya didapat pada AS, kini mengarah ke Indonesia terutama pasokan untuk China," ujar CEO Aruna Farid Naufal Aslam misalnya dikutip berdasarkan Antara, Kamis (31/10).
Menurut Farid, permintaan yg naik signifikan sekitar satu sampai dua tahun terakhir menciptakan pendapatan perusahaan melonjak hingga delapan kali lipat pada 2018 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain berdasarkan perang dagang, peningkatan permintaan tadi jua dipengaruhi sang kebijakan kelautan dan perikanan di Indonesia yg diperketat.
"Kapal asing kan nir boleh lagi melaut, nah itu pula berpengaruh sekali terhadap permintaan di Aruna, karena banyak negara yang kekurangan pasokan," ujar Farid.
Aruna saat ini sudah merangkul lima ribu nelayan buat ikut memasok kebutuhan produk perikanan di 15 titik wilayah Indonesia seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Sumatera Barat, Aceh, & Sulawesi Tengah.
Farid menambahkan tahun ini Aruna menargetkan tambahan 15 titik berdasarkan Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Target tadi juga didukung menggunakan menerjunkan 20 local heroes atau tim yang turun pribadi untuk menjaga kualitas produk perikanan dan melakukan seleksi produk. Bahkan Farid berkata akan menambah jumlah tim tersebut sebagai 30.
"Lantaran ini kan produk ekspor, jadi wajib memenuhi beberapa kriteria yang seleksinya dilakukan sang local heroes," pungkas Farid.
Sumber : CNN Indonesia